Mendag Resmikan Pasar Kumpulan dan Pasar Panti di Kabupaten Pasaman

Thursday 17 Apr 2014, 3 : 39 pm
by

PASAMAN-Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi, meresmikan Pasar Kumpulan dan Pasar Panti di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat yang dibangun melalui Tugas Pembantuan tahun 2013 sebesar Rp 6 miliar.  Pasar Kumpulan merupakan pasar percontohan pertama yang berada di Provinsi Sumatera Barat yang direvitalisasi oleh Kementerian Perdagangan. Pasar Kumpulan menjadi salah satu sarana yang dapat mendukung kelancaran distribusi barang, khususnya bahan kebutuhan pokok masyarakat Kabupaten Pasaman.  “Diharapkan dengan diresmikannya Pasar Kumpulan dan Pasar Panti, kebutuhan masyarakat Kabupaten Pasaman dapat terpenuhi ditunjang dengan harga yang terjangkau. Dengan demikian, stabilitas harga kebutuhan pokok masyarakat dapat terjaga dan perputaran ekonomi masyarakat Kabupaten Pasaman dapat berkembang,” jelas Mendag Lutfi di Pasaman, Kamis (17/4).

Kementerian Perdagangan dalam program kerjanya berkomitmen mempertahankan eksistensi dan daya saing peran pasar tradisional dengan merevitalisasi pasar tradisional. “Kami akan terus konsisten melaksanakan revitalisasi pasar tradisional guna mengubah citra pasar tradisional dari kesan kotor, semrawut, bau, dan gersang menjadi pasar yang bersih, tertib, nyaman, sejuk, serta lebih berdaya saing selaras dengan tumbuh berkembangnya toko modern. Diharapkan ke depannya masyarakat yang sudah berbelanja ke pasar modern/toko modern akan kembali beralih ke pasar tradisional,” lanjutnya.

Selain memperbaiki fisik pasar tradisional, program revitalisasi pasar tradisional yang dilaksanakan oleh Kementerian Perdagangan melalui Dana Alokasi Khusus dan Tugas Pembantuan juga ditujukan untuk mendorong percepatan pembangunan di daerah.

Dia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi di daerah akan memperkuat sektor perdagangan dan meningkatkan daya saing pasar domestik. Hal ini sangat penting dalam menghadapi tantangan dan kompetisi global yang semakin ketat

Kemendag katanya akan terus memantau perkembangan program revitalisasi pasar, termasuk Pasar Kumpulan dan Pasar Panti. Namun, keberhasilan pelaksanaan program revitalisasi pasar ini tentunya membutuhkan kerja sama yang sinergis dari seluruh pemangku kepentingan, baik Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, maupun para pengelola pasar, pedagang, dan konsumen.

Hasil evaluasi terhadap kinerja 32 Pasar Percontohan yang direvitalisasi telah menunjukkan kenaikan omzet yang cukup signifikan yaitu rata-rata 70% per bulan. Kenaikan omzet transaksi tersebut menunjukkan bahwa program revitalisasi sangat bermanfaat untuk meningkatkan pendapatan para pedagang di pasar pradisional yang mayoritas merupakan pedagang kecil menengah.  “Melalui revitalisasi ini, diharapkan Pasar Kumpulan dan Pasar Panti dapat dimanfaatkan dan dipelihara dengan sebaik-baiknya sehingga kegiatan usaha para pedagang dapat terus berkembang guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Pasaman,” tegas Mendag.

Selain meresmikan pasar, Mendag juga berkunjung ke Pasar kumpulan, Pasaman, Sumatera Barat guna memantau perkembangan harga dan pasokan barang kebutuhan pokok di pasar setempat.  “Harga dan pasokan barang kebutuhan pokok di Pasaman pada umumnya relatif stabil dan aman. Pemerintah akan terus berupaya agar harga dan pasokan barang kebutuhan pokok tetap stabil dan mencukupi,” ungkap Mendag.

Berdasarkan hasil pantauan di pasar Kumpulan, harga barang kebutuhan pokok seperti beras, tepung terigu, daging sapi, daging ayam broiler, telur ayam ras, cabe rawit merah, dan bawang putih relatif stabil dalam beberapa hari terakhir. Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain gula pasir, minyak goreng, cabe merah keriting, dan cabe merah besar.  “Saat ini, harga bahan kebutuhan pokok relatif stabil disebabkan pasokan relatif cukup karena bulan April dan Mei merupakan bulan panen beberapa komoditas,” jelasnya

Mendag mengimbau agar masyarakat secara aktif dapat menginformasikan kepada Pemerintah Daerah jika terjadi kekurangan barang kebutuhan pokok di daerahnya, sehingga Pemerintah Daerah dapat berkoordinasi dengan Pemerintah dan para pelaku usaha untuk segera memenuhi kekurangan tersebut. “Pemerintah dan Pemerintah Daerah akan terus berkoordinasi dan melakukan langkah-langkah untuk menjaga kecukupan pasokan dan kelancaran distribusi,” tegasnya

Mendag juga menjelaskan perkembangan harga rata-rata barang kebutuhan pokok di tingkat nasional. Jika harga pada 16 April 2014 dibandingkan dengan 8 April 2014, maka komoditas yang mengalami penurunan harga adalah beras (0,33%) menjadi Rp 8.846/kg, gula pasir (0,12%) menjadi Rp 11.266/kg, tepung terigu (0,75%) menjadi Rp 8.635/kg, telur ayam ras (1,07%) menjadi Rp 18.227/kg, cabe merah biasa (0,04%) menjadi Rp 25.155/kg, cabe rawit merah (8,22%) menjadi Rp 52.970/kg, dan bawang putih (1,38%) menjadi Rp 14.920/kg. “Adapun yang mengalami kenaikan harga secara signifikan, lanjut Mendag, adalah cabe merah keriting (2,56%) menjadi Rp 23.691/kg dan bawang merah (3,71%) menjadi Rp 21.223/kg. Sementara, harga minyak goreng curah, kedelai, daging sapi, dan daging ayam relatif stabil,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

BBTN Siapkan Dana Tunai Mencapai Rp19,9 Triliun Jelang Libur Panjang

JAKARTA-PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) melaporkan, perseroan menyiapkan

Moeldoko: Pemerintah Tegas Pada Peristiwa Nduga, Papua

JAKARTA-Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyatakan, pemerintah memiliki sikap tegas