JAKARTA-Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas (SKK Migas) memprediksi pada masa mendatang Indonesia akan lebih banyak menghasilkan gas ketimbang minyak bumi. “Banyak hasilkan gas ketimbang minyak, jadi berkurang produksi minyak tapi bertambah produksi gasnya,” kata Sekretaris Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas (SKK Migas), Gde Pradnyana
Salah satu alasannya, kata Gde Pradnyana, secara geografi, cadangan minyak bumi sudah semakin menipis. Lihat saja, sampai semester satu 2014, mencatat lifting minyak mencapai 796,5 ribu barel per hari (bph). Padahal target yang ditetapkan dalam APBN 2014 lifting mencapai 818 ribu bph. “Target produksi sudah 97,4 persen,” terangnya.
Menurutnya, dari sisi penerimaan migas, mencatat penerimaan sebesar 17,6 miliar dolar AS. Penerimaan dari sektor migas tersebut juga masih jauh dari target APBN 2014 yakni 29,7 miliar dolar AS. Kendati demikian Gde percaya, target bisa tercapai sebelum akhir tahun. Pasalnya target tersebut diberikan oleh pemerintah yang telah dipercayakan kepada SKK Migas. “Dari penerimaan optimis mencapi target yang ditentukan pemerintah,” imbuhnya. (ek)
