JAKARTA- Kinerja Keuangan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) untuk Tahun Buku 2020 berbalik mengalami rugi bersih mencapai USD264,77 juta.
Padahal setahun sebelumnya perseroan masih mampu membukukan laba bersih senilai USD67,58 juta.
Berdasarkan siaran pers PGAS yang dipublikasi Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (12/4), pada 2020 Perusahaan Gas Negara (PGN) membukukan pendapatan sebesar USD2,89 juta atau sekitar Rp42,07 triliun (kurs tengah rata-rata Januari-Desember 2020 sebesar Rp14.582/USD).
Pada 2019, pendapatan PGAS sebesar USD3,85 miliar.
Namun, PGAS bisa menekan beban pokok pendapatan di 2020 menjadi USD2,03 miliar dari USD2,62 miliar di 2019.
Dengan demikian, laba bruto perseroan pada tahun lalu tercatat sebesar USD854,42 juta atau lebih rendah dibanding setahun sebelumnya yang mencapai USD1,23 miliar.
Sepanjang tahun lalu, PGAS mencatatkan beban niaga dan infrastruktur sebesar USD351,94 juta, sedangkan beban umum dan administrasi sebesar USD176,57 juta.
Pada pos pendapatan lain-lain untuk tahun buku 2020 mengalami penurunan menjadi USD41,96 juta dari USD62,09 juta di 2019.