JAKARTA – Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 akan tinggi di kisaran 4,7-5,5% karena didorong oleh permintaan domestik yang baik di konsumsi rumah tangga maupun investasi.
Demikian disampaikan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam konferensi pers di Gedung BI, Rabu (20/3/2024).
“Investasi bangunan lebih tinggi dari perkiraan, ditopang oleh berlanjutnya Proyek Strategis Nasional (PSN) di sejumlah daerah dan berkembangnya properti swasta sebagai dampak positif dari insentif pemerintah,” ungkap Perry.
Ditambahkannya, konsumsi rumah tangga dan investasi nonbangunan tetap terjaga, meskipun perlu terus didorong untuk mendukung berlanjutnya pemulihan ekonomi nasional.
“Tetap baiknya permintaan domestik tercermin pada sejumlah indikator, seperti Indeks Keyakinan Konsumen, Indeks Penjualan Riil, dan PMI Manufaktur yang berada di zona optimis,” tambahnya.
Sementara itu, lanjut Perry, ekspor barang diperkirakan belum kuat seiring penurunan permintaan dari negara mitra dagang utama, khususnya untuk komoditas CPO, besi baja, dan batu bara, sedangkan ekspor jasa khususnya pariwisata tumbuh kuat.
Komentari tentang post ini