SURABAYA-Peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sangat penting dalam menyokong perekonomian Indonesia. Berdasarkan data tahun 2012, sekitar 59% dari total Produk DOmestik Bruto (PDB) Indonesia dihasilkan oleh UMKM. Berdasarkan komposisinya, hampir 99% unit usaha Indonesia berskala mikro. UMKM juga berperan dalam menyerap tenaga kerja, yaitu hingga 97% dari total tenaga kerja tahun 2012.
Demikian benang merah Talkshow yang digelar Bank Indonesia dengan tema “Pemberdayaan Wanita dalam Keuangan Syariah” di Surabaya. Talkshow menghadirkan narasumber Ketua Bidang Ekonomi Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Yayuk Wahyunengse dan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI), Suryani SF Motik. Peserta berasal dari kalangan Muslimat NU, IWAPI, HIPPI, perbankan syariah dan masyarakat umum.
Fakta menarik lainnya adalah sekitar 60% UKM Indonesia dikelola oleh wanita sebagaimana dikemukakan dalam APEC Women and the Economy Forum 2013. Hal ini menunjukkan wanita berpotensi besar dalam menyokong pertumbuhan ekonomi. Dalam perkembangannya, salah satu permasalahan dalam pengembangan UMKM di Indonesia adalah minimnya akses terhadap layanan pembiayaan. Untuk itu, salah satu upaya untuk mendorong perluasan akses tersebut ialah melalui perluasan program pembiayaan UMKM berbasis syariah, mengingat Indonesia sebagai salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Oleh karena itu, BI selaku bank sentral berupaya untuk mewujudkan sistem keuangan yang semakin inklusif, salah satunya melalui perluasan akses keuangan berbasis syariah.
Komentari tentang post ini