Oleh: Zulham Effendi
Kordinator Presidium Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) se-Dunia.
Pemerintah Indonesia sudah kehabisan akal dan mengalami kebuntuan untuk menyelesaikan masalah Bahan Bakar Minyak (BBM) sehingga memutuskan untuk menaikkan harga dan mengurangi subidi.
Walaupun kenaikkan harga BBM mendapatkan penolakkan dari berbagai pihak, sayangnya keputusan ini disetujui oleh wakil rakyat melalui mekanime voting.
Kenaikan harga ini pasti secara langsung akan meningkatkan beban rakyat Indonesia semakin berat. Saatnya rakyat perlu bertanya peran wakil rakyat yang terhormat terhadap kepentingan rakyatnya.
Perlu diketahui permasalahan BBM ini sebenarnya sudah dari bertahun-tahun diangkat, sayangnya langkah kongkrit penyelesaian masalahnya selalu menggunakan alternative terakhir, yaitu mengurangi subsidi dan menaikkan harga.
Alasan klasik juga selalu disampaikan bahwa harga BBM di pasar internasional meningkat, beban negara (APBN) begitu besar dan harga BBM di Indonesia terlalu murah.
Untuk mengatasi harga BBM di pasar Internasional, Indonesia bisa meninjau ulang semua kerjasama pertambangan energy dengan pihak ke III (negara asing) yang ada di Indonesia. Untuk beban negara (APBN), pemerintah seharus bisa mengatasi dengan mengembangkan sektor pertanian dan perkebunan sehingga pendapatan negara semakin besar.