Dampaknya daya beli turun, dimana upah tidak bisa mengimbangi harga pangan dan kebutuhan dasar yang cenderung tidak terkendali.
Penetapan upah murah menyebabkan daya beli turun sehingga barang dan jasa yang dihasilkan Perusahaan kecil, menengah dan besar menjadi tidak laku.
Dampak mengerikan adalah perusahaan banyak yang tutup karena produksi menumpuk alias tidak lalu, sehingga Perusahaan melakukan PHK massal para buruhnya sebagai jalan satu-satu nya agar perusahaan bisa tetap berjalan .
Ternyata penderitaan itu bukan hanya milik buruh saja.
Perusahaan banyak yang tutup bukan hanya karena dampak upah murah tapi juga karena serbuan barang import terutama tekstil.
Barang produksi lokal menjadi tidak laku karena kalah saing dengan harga yang lebih murah dengan kwalitas hampir sama.
Belum lagi bergesernya model industri dari konvensional menjadi digitalisasi/otomatisasi membuat sebagian besar perusahaan tutup dan memPHK massal Pekerja/buruh nya.
Derita rakyat belum berhenti, anak-anak buruh dihadapkan dengan kenaikan biaya pendidikan (SPP) , Uang Kampus Tunggal (UKT) yang semakin mahal .
Komentari tentang post ini