“Meski sudah ada instruksi, 3.000 orang lebih dari 3.000 orang datang ke sini. Mereka kebanyakan berjemur dalam kelompok besar. Tak bisa diterima,” kata pengelola taman.
Adapun otoritas lokal menerangkan, mereka harus mengambil langkah tegas. Sebab, masyarakat Inggris tidak mematuhi perintah lockdown.
“Kami melakukan ini demi kebaikan bersama. Segelintir orang nyatanya tidak melaksanakan panduan. Jadi, maaf, kami harus tegas,” jelas pemerintah.
Menteri Kabinet Michael Gove kembali menekankan pentingnya mematuhi aturan setelah data harian menunjukkan 708 orang meninggal.
Total, Negeri “Ratu Elizabeth” mengumumkan 4.313 orang meninggal karena Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona.
Gove menyesalkan masih ada yang membangkang perintah tersebut, terutama dari kalangan generasi muda yang mungkin merasa bisa bertahan dari wabah.
Padahal, saat ini di Inggris dua korban meninggal pada pekan ini berada di usia yang masih sangat belia, yakni lima dan 13 tahun.
Gove pun meminta masyarakat agar menghormati tenaga medis yang sudah berkorban dengan bertugas di garis depan merawat pasien.
Komentari tentang post ini