JAKARTA-Wakil Ketua Dewan Nasional Aliansi Masyrakat Adat Nusantara (AMAN), Abdon Nababan menegaskan keberadaan PT Toba Pulp Lestari Tbk sejak awal sudah salah.
Sebab pabrik bubur kertas atau pulp, adalah industri kotor, era 2.0. Sedangkan sekarang sudah era 4.0 yaitu era maju dan ramah lingkungan.
Karena itu, sangat beralasan kalau pabrik tersebut ditutup.
“Kami ingin bukan sekadar menutup TPL, seperti 1999, tetapi datang membawa kerangka baru pembangunan Tano Batak. Kami punya kerangka baru pembangunan Danau Toba,” ujar Abdon yang juga Pegiat masyarakat adat dan lingkungan Hidup ini.
Abdon menjelaskan alasan mengapa TPL harus tutup.
Sebab sejak awal, pabrik PT Inti Indorayon Utama (IIU) salah.
“Sebagai industri masa lalu, ditempatkan di tempat yang indah, di hulu sungai Asahan, itu masalah besar. Sejak awal sebenarnya sudah ditolak ilmuan dan ekonom, termasuk Prof Emil Salim,” terangnya.
Air cemaran PT TPL membuat air bau, sawah-sawah tercemar.
Biasanya, industry pulp diletakkan di lembah, atau di hilir, bukan di hulu.
Komentari tentang post ini