JAKARTA – PT Adhi KaryaTbk (ADHI), hingga Juli 2024, berhasil membukukan kontrak baru sebesar Rp12 triliun, naik 17,65% jika dibandingkan bulan Juni 2024 sebesar Rp10,2 triliun.
Berdasarkan materi paparan publik Perseroan yang disampaikan ke BEI, Sabtu (24/8/2024), terungkap, sebesar 90% kontrak per Juli 2024 dari lini bisnis konstruksi dan energi, 4% dari properti dan hospitality, 4% manufaktur, dan 2% lini bisnis investasi & konsesi.
Sampai dengan bulan Juli 2024, ADHI memperoleh lima kontrak besar, yaitu sarana prasarana tambak udang Sumbawa KKP RI senilai Rp3,2 triliun, Istana Wakil Presiden Rp1,3 triliun, EPCC Jetty & Propylene Storage Tank Rp700 miliar, Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek Fase 2 senilai Rp500 miliar, dan Gedung Otorrita IKN senilai Rp300 miliar.
Berdasarkan tipe pekerjaan, sebesar 50% kontrak ADHI tersebut berasal dari proyek gedung, 29% proyek sumber daya air, dan sisanya proyek jalan & jembatan, properti, manufaktur, dan EPC sebesar 22%.
Berdasarkan segmentasi pemilik proyek dan sumber pendanaan, sebesar 36% kontrak ADHI per Juli 2024 dari pemerintah, 27% dari Loan, 19% dari proyek swasta, dan 18% dari badan usaha milik negara (BUMN) dan lainnya.
Komentari tentang post ini