JAKARTA-Manajemen PT Adira Dinamika Multifinance (ADMF) berencana menawarkan surat utang kepada investor senilai Rp1,55 triliun pada 2-3 November 2023.
Surat utang tersebut terdiri atas Obligasi Berkelanjutan VI ADMF tahap II/2023 senilai Rp1,250 triliun, dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan V tahap II/2023 sebesar Rp300 miliar.
Surat utang di atas adalah bagian dari penawaran umum Obligasi Berkelanjutan VI ADMF senilai total Rp9 triliun dan Sukuk Mudharabah V ADMF senilai total Rp1 triliun.
Direksi ADMF dalam prospektus tambahan rencana penawaran umum obligasi yang diumumkan di Jakarta, dikutip Selasa (24/10), menjelaskan, obligasi tersebut terdiri atas seri A senilai Rp834,390 miliar dengan bunga 6,15% per tahun berjangka waktu 370 hari, seri B sebesar Rp385,235 miliar memiliki tenor tiga tahun dengan bunga 6,50% per tahun, dan seri C senilai Rp30,375 miliar berjangka waktu lima tahun dan bunga tetap 6,55% per tahun.
Adapun Sukuk Mudhaarabah ADMF V/2023 terdiri atas seri A sebesar Rp251,170 miliar dengan tenor 370 hari, seri B senilai Rp48,730 miliar berjangka waktu tiga tahun, dan seri C sebesar Rp100 juta memiliki tenor lima tahun.
Menurut Direksi ADMF, dana dari penawaran umum obligasi setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan dipergunakan untuk kegiatan pembiayaan konsumen.
Sementara dana hasl penawaran umum Sukuk Mudharabah akan digunkan untuk hal-hal yang tidak bertentangan dengan syariah yakni untuk pembiayaan kendaraan bermotor dengan menggunakan akad murabahah.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi surat utang ADMF 2023 adalah PT BNK Sekuritas, PT BRI Danareksi Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM), serta Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebagai wali amanat.
Komentari tentang post ini