“Saya ingin pakai bank kita sendiri (Bank DKI), supaya banknya besar,” terannya.
Hal ini penting terkait rencana peluncuran kartu Jakarta One.
Kartu Jakarta One berguna sebagai kartu multi fungsi.
Rencananya, kartu ini bisa digunakan untuk beberapa transaksi saja, mulai dari pembayaran LRT, ERP, MRT, RSUD, rusun, pajak, retribusi, belanja, e-ticketing, parkir meter, pasar, apotek, dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).
“Saya maunya, nanti semua orang Jakarta memiliki Kartu Jakarta One. Sehingga dengan satu kartu ini, bapak ibu bisa membantu kami menghemat biaya uang. Saya ingin di Jakarta nggak banyak orang tarik tunai,” tegasnya.
Menurutnya, jika gerakan non tunai ini meluas maka secara berangsur-angsur terbentuk less cash society dalam transaksi kegiatan ekonomi.
Untuk itu, industri perbankan selaku penyedia layanan untuk mampu menciptakan sistem keamanan yang mumpuni dan lebih efisien.
Dia yakin, UMKM akan berhasil tanpa campur tangan pemerintah.
Ini yang disebutnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
Komentari tentang post ini