Dikatakan oleh Airlangga, tren positif pertumbuhan ekonomi bisa dicapai dengan adanya kebijakan intervensi pemerintah dalam bentuk penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
“Pemerintah melakukan berbagai kegiatan dan termasuk mendorong stimulan daripada program ekonomi di mana stimulan itu kalau kita lihat sejak bulan Juli sampai bulan November itu terjadi peningkatan dari total anggaran Rp695 triliun per November Year To Date (YTD) sudah di-disburse atau dimanfaatkan sebesar Rp366,86 (triliun),” paparnya.
Harga komoditas ekspor utama Indonesia (kelapa sawit dan batu bara) juga mengalami peningkatan. Hal ini juga didukung dengan aktivitas manufaktur global yang ikut membaik.
“Sebagai salah satu andalan ekspor, batu bara ini mendorong sektor pertanian untuk tumbuh selalu positif di dalam situasi pandemi COVID-19 ini,” ujarnya.
Aliran modal asing (capital inflow) kembali masuk ke Indonesia pasca penurunan signifikan di awal tahun 2020.
“Capital inflow-nya meningkat dan tingkat yield obligasi kita juga yield-nya menurun dan demand terhadap bond kita cukup bagus, sehingga dengan demikian kita bisa mendorong perbaikan daripada capital inflow untuk meningkatkan investasi, baik investasi tidak langsung, portofolio, maupun nanti melalui investasi langsung,” tutup Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Komentari tentang post ini