JAKARTA-Kegiatan akses usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia berpotensi besar untuk menopang pertumbuhan ekonomi nasional, mengingat perannya yang sangat besar terhadap Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) dan penyerapan tenaga kerja. Sayangnya, akses mereka ke perbankan sangat terbatas karena  kepemilikan agunan yang umumnya menjadi prasyarat bank untuk dapat menyalurkan kredit. “Kendala yang paling besar pada UMKM kita untuk mendapatkan permodalan dari bank masih ada pada agunan. Persoalan agunan ini yang menjadi fokus perhatian BI dan kita semua untuk mengatasinya,” jelas Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Halim Alamsyah di Jakarta, Kamis (27/6).
Menurut Halim, kegiatan UMKM di Indonesia berpotensi besar untuk menopang pertumbuhan ekonomi nasional, mengingat perannya yang sangat besar terhadap Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) dan penyerapan tenaga kerja. “Kontribusi UMKM terhadap PMTB sebesar 7,9 persen. Sektor UMKM juga bisa menjadi bantalan bagi peningkatan ekonomi, karena mampu menyerap tenaga kerja yang besar,” kata Halim.
Komentari tentang post ini