JAKARTA-Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus meningkatkan pemanfaatan gas bumi Indonesia untuk kepentingan domestik dibandingkan untuk ekspor. Tren peningkatan alokasi gas untuk domestik ini rata-rata sebesar 8% per tahun. Bahkan tahun 2018, porsi gas untuk domestik mencapai 60%.
“Terbukti sejak tahun 2014 pemanfaatan gas domestik untuk pertamakalinya lebih besar dari ekspor yaitu sebesar 53%. Dan terus meningkat, bahkan di tahun 2018 sekitar 60%. Kita harapkan di tahun 2019 bisa meningkat lagi diatas 60%,” papar Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial, di Jakarta, Jumat (26/4).
Alokasi gas bumi untuk domestik sepanjang 2018 dimanfaatkan untuk berbagai sektor, mulai dari industri hingga Jaringan Gas Kota (Jargas). Rinciannya, LNG Domestik (6,03%), LPG Domestik (2,3%), kelistrikan (12,78%), pupuk (10,94%). Sementara alokasi untuk Industri (25,25%), lifting minyak sebesar (2,81%) serta jargas (0,05%).
Ego mengungkapkan, meskipun jika diekspor harga gas mungkin bisa lebih tinggi, namun komitmen Pemerintah adalah mendorong pemanfaatan domestik.
Komentari tentang post ini