JAKARTA-Banyak yang terkejut ketika Presiden Joko Widodo menunjuk anak muda Nadiem Makarim, tampil memimpin mesin produksi keilmuwan di Indonesia sebagai Menteri Pendidikan. Pro dan kontra sudah pasti terjadi terkait keberadaan Nadiem.
“Meskipun demikian, langkah yang harus disisir dan dipetakan oleh beliau menuntaskan dulu mental birokrasi dan budaya akademik kampus,” kata Ketua Asosiasi Ilmuwan Praktisi Hukum Indonesia, Azmi Syahputra dalam siara persnya di Jakarta, Sabtu (26/10/2019).
Kehadiran Nadiem dipahami selain mengajak terbang dengan sistem informasi teknologi dan perkembangannya. Sekaligus membangun karakter manusia berbasis nilai bangsa.
Oleh karena itu, harus bisa mempetakan hambatan hambatan yang ada di pengelolaan kampus. “Inilah akar masalah pendidikan di Indonesia. Ironis kan kemerdekaan akademik dan budaya akademik setelah 3/4 abad Indonesia masih diperjuangkan?,”ujarnya seraya mempertanyakan.
Selain itu ditambah lagi dengan kebijakan penyelenggaraan pendidikan yang masih “tambal sulam.” Kemudian soal ketidakmandirian perguruan tinggi. Kampus masih diintervensi politik.
Komentari tentang post ini