JAKARTA-Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo (GP), Ammarsjah Purba menyatakan salah satu kunci sukses Ganjar Pranowo mengatasi permasalahan pangan di Jawa Tengah adalah dengan memperkuat ketahanan pangan desa melalui Program Desa Pangan Mandiri.
Hal ini disampaikan menanggapi situasi lonjakan harga beras yang terjadi saat ini.
“Menjamin ketersediaan pangan dari dalam negeri, aman, berkualitas, murah, dan terdiversifikasi berbasis kearifan, karakteristik dan keunggulan daerah masing-masing melalui Desa Mandiri Pangan adalah salah satu program sukses yang dilakukan Ganjar Pranowo di Jawa Tengah. Program sukses ini dapat diduplikasi untuk mengatasi ketahanan pangan khususnya lonjakan harga beras saat ini,” ujarnya.
Perlu diketahui sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyandi dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi tahun 2023, di Kantor Kemendagri, Jakarta (6/11) menyampaikan penyumbang paling besar angka inflasi dari volatile food atau inflasi yang disebabkan kenaikan harga pangan.
Komoditas yang sejauh ini menyumbang besar adalah harga beras dan cabai.
“Inflasi muncul di Indonesia karena volatile food, dari beras maupun cabai, kemudian kita berbicara bawang putih tapi food selalu menjadi contributor besar inflasi,” ujarnya.
Berdasar rekam jejak Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan dan Badan Pusat Statistik (BPS), harga kenaikan beras medium 7 November 2022 sebesar Rp10.775 saat ini 6 November 2023 sebesar Rp13.551 atau mengalami kenaikan Rp2.776.
Beras menyumbang inflasi sebesar 1,72% (mtm) terjadi di 87 kota dan hanya 2 kota yang mengalami defalsi beras dan 1 lainnya stabil.
Disparitas lima wilayah tertinggi adalah Provinsi Sumatera Barat, Papua Barat, Papua, Riau, dan Maluku.
Adapun lima wilayah terendah adalah Provinsi Sulawesi Selatan, Kepulauan Riau, Jawa Timur, Sumatera Selatan dan Jawa Barat.
Komentari tentang post ini