JAKARTA-Dua anak perusahaan PT Harum Energy Tbk (HRUM), yaitu PT Tanito Harum Nickel (THN) dan PT Blue Sparking Energy (BSE), telah menandatangani perjanjian pinjaman senilai US$500 juta pada 29 September 2023.
Direksi HRUM dalam laporan keterbukaan informasi ke Bursa Eek Indonesia (BEI), Selasa (3/10) mengemukakan, penarikan pinjaman dapat dilakukan lebih dari satu kali dan akan dikenakan bunga atas jumlah pokok yang terutang sebesar SOFR+ 2,6% per tahun terhitung sejak tanggal dicairkannya setiap pinjaman sampai dengan jumlah pokok terkait dilunasi seluruhnya.
“Dana pinjaman tersebut akan dipergunakan oleh BSE untuk pengembangan atau pembangunan proyek high-pressure acid leaching, termasuk pembiayaan kembali utang yang ada saat ini, dan untuk keperluan umum perusahaan,” tulis Direksi HRUM dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (3/10).
Saat ini, menurut Direksi HRUM, BSE tengah mengembangkan suatu proyek high-pressure acid leaching yang berlokasi di Indonesia Weda Bay Industriial Estate di Kabupaten Halmahera Tengah.
“Proyek tersebut dirancang untuk memproduksi nickel-cobalt hydroxide intermediate product, dengan kapasitas terpasang tahunan sekitar 67.000 ton setara nikel dan dan sekitar 7.500 ton kobalt, termasuk dengan fasilitas dan infrastruktur pendukungnya,” kata Direksi HRUM.
Direksi HRUM mengemukakan, BSE juga sedang berada dalam tahap konstruksi suatu proyek high-pressure acid leaching yang memerlukan pembiayaan untuk pengembangan dan konstruksi.
Transaksi ini diharapkan tidak hanya untuk memperluas diversifikasi produk nikel perseroan, tapi juga untuk memberikan peluang kepada perseroan untuk berpartisipasi di pasar bahan baku baterai.
Direksi HRUM menjelaskan, THN adalah suatu perseroan terbatas Indonesia yang menjalankan usaha di bidang aktivitas perusahaan holding, dengan fokus pada investasi dalam bisnis nikel.
Adapun, BSE adalah perseroan terbatas Indonesia yang menjalankan usaha di bidang pengolahan dan pemurnian nikel. (ANES)
Komentari tentang post ini