JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) terus tertekan.
Pada perdagangan Selasa (23/4), nilai rupiah kembali melemah, di posisi Rp 16.246 per dollar AS.
Namun Senior Portfolio Manager, Equity PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Samuel Kesuma, CFA mengatakan pelemahan nilai tukar rupiah ini hanya lonjakan temporer.
“Proyeksi kami untuk nilai tukar Rupiah di akhir tahun nanti adalah kisaran 14.900 – 15.300 per Dolar AS,” ujarnya.
Menururnya, pelemahan nilai tukar Rupiah yang terjadi akhir-akhir ini lebih disebabkan faktor global.
Salah satu fokus Bank Indonesia (BI) saat ini juga pun sudah sesuai, yaitu upaya stabilitas nilai tukar.
Hal inilah yang membuat BI masih mempertahankan suku bunga acuan belum berubah.
Sejauh ini lanjutnya, BI terus memperkuat bauran kebijakan untuk menjaga nilai tukar lewat intervensi di pasar mata uang, dan pembelian SBN di pasar sekunder yang juga diharapkan bisa menopang pasar obligasi.
“Volatilitas nilai tukar yang terjadi saat ini memang terbukti hanya lonjakan temporer,” ucapnya.
Komentari tentang post ini