“Kalau Wave (5), arahnya confirm menuju level 7.000, kalau ada berita ekonomi yang bagus, maka akan ke 7.100,” ucap Wijen.
Secara umum, menurut Wijen, pergerakan IHSG di tahun ini akan serupa dengan pola pergerakan di 2021.
“Pada tahun ini saham big cap yang bergerak naik, jumlahnya tidak banyak atau selektif seperti di 2021. Karena, ekonomi domestik belum sepenuhnya pulih dan ditambah lagi dengan isu tapering dari The Fed,” tuturnya.
Dia mengatakan, sentimen positif yang akan mempengaruhi pola pergerakan IHSG di 2022 bersumber dari trade balance Indonesia yang berada dalam tren membaik dan kebijakan suku bunga Bank Indonesia (BI) yang rendah.
“Ekonomi juga dalam tren pemulihan, tetapi ini untuk sepanjang 2022, karena di semester kedua yang akan lebih baik,” imbuhnya.
Sementara itu, kata Wijen, terdapat faktor-faktor eksternal yang perlu diwaspadai di tahun ini, terutama kebijakan tapering-off dari The Fed di tengah peningkatan laju inflasi AS.
“Untuk menyikapi kondisi ini, BI harus meningkatkan koordinasi dengan pemerintah, agar tidak terjadi capital outflow,” tegas Wijen.
Komentari tentang post ini