Oleh: Hidayatullah Muttaqin
Middle Income Trap adalah kondisi negara dengan pendapatan kelas menengah yang tidak dapat menghadapi persaingan untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi atau negara maju, karena menghadapi kendala SDM, teknologi, dan infratsruktur.
Ekonomi kita sekarang menghadapi ancaman ini.
Pemberdayaan dan pengembangan SDM, teknologi, dan infrastruktur kita sangat bermasalah.
Negara kita ini tidak jelas arahnya, tidak terpadu, apalagi menghadapi problem akibat otonomi daerah sehingga pembangunan semakin tidak singkron.
Kondisi ini diperparah oleh kebijakan pemerintah melakukan liberalisasi baik di sektor perdagangan, pendidikan, pertanian, SDA, dan infrastruktur.
Akibatnya industri manufaktur kita mandeg, bahkan terjadi deindustrialisasi.
Pertanian kita tidak berkembang, bahkan lahan beralih fungsi, penduduk pun menumpuk di kota.
Tenaga kerja kita lebih banyak tidak terdidik.
Akibatnya sulit bersaing menghadapi negara lain; karena lemahnya faktor SDM, teknologi, dan infrastruktur.
Buktinya, kita sekang sudah mengalami defisit perdagangan, produk asing membanjiri pasar domestik dan menggasak produk lokal.
Sementara lebih dari separo perekonomian kita masih ditopang sektor konsumsi.
Berapa lama lagi konsumsi menjadi andalan pada saat sektor produktif terus melempeng?
Kunci permasalahan kita terletak pada masalah kepemimpinan yang lemah dan sistem yang bermasalah.
Sehingga sering undang-undang dan kebijakan negara sangat dipengaruhi oleh tekanan asing, terutama dengan pihak Kapitalis yang berkepentingan dengan perdagangan bebas.
Dengan kata lain, kita tidak punya kemandirian dan menjadi subordinasi Kapitalisme Global.
Kita menghadapi undang-undang dan kebijakan negara yang merusak ekonomi dan membebani rakyat.
Komentari tentang post ini