JAKARTA-Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa, mengatakan, TPN Ganjar-Mahfud mengapresiasi aparat keamanan yang telah bekerja keras mengamankan tahapan pemilu hingga proses penetapan capres dan cawapres.
Meski begitu Andika tetap menyuarakan harapan agar aparat negara tetap netral.
“Kami dari TPN Ganjar-Mahfud mengingatkan seluruh aparatur sipil negara, seluruh prajurit TNI Polri yang akan kawal pemilu untuk pegang teguh seusai perundang-undangan,” kata Andika Perkasa dalam siaran pers Penetapan Capres-Cawapres oleh KPU dan Netralitas Aparat di Pilpres 2024 di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Rumah Cemara 19, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 13 November 2023.
Menurut Andika Perkasa, semua institusi aparat negara, baik itu TNI, Polri maupun Aparatur Sipil Negara (ASN) sudah diatur berdasarkan aturan yang ada harus bersikap netral dalam pelaksanaan pemilu dan pilpres.
Bahkan ada aturan surat keputusan bersama Bawaslu, TNI, Polri dan ASN yang juga tegas mengatur soal netralitas Aparat negara.
Andika mengakui, tekanan terhadap aparat negara agar membantu salah satu calon tertentu pasti ada.
Tekanannya itu dari atas, tengah dan bawah.
“Tapi saya yakin mulai dari pimpinan hingga ke bawah pasti memahami bahwa aparat negara adalah milik negara, milik seluruh rakyat Indonesia dan bukan milik satu pasangan calon tertentu,” kata Andika.
Andika berharap kejadian-kejadian adanya upaya kecurangan yang melibatkan aparat negara yang sudah terjadi, ke depan tidak terjadi lagi dan semoga semua aparat negara akan semakin tertib bersikap netral dalam pemilu.
Sedangkan soal kecurangan proses pemilu, kata Andika, TPN Ganjar-Mahfud sedang menginventarisasi dan akan melaporkan kecurangan itu ke pihak berwenang.
“Kami di TPN Ganjar-Mahfud tidak sendiri tapi semua masyarakat Indonesia menginginkan pemilu berlangsung lancar dan jujur,” kata Andika.
Menurut Andika, Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud sudah menghimpun semua kecurangan yang beredar di medsos dan akan mengumpulkan bukti, lalu memutuskan langkah selanjutnya.
Sejauh ini TPN Ganjar-Mahfud belum memutuskan bahwa kecurangan itu kesalahan siapa.
Andika menceritakan pengalamannya sebagai seorang prajurit TNI dan komandan di TNI AD, diakuinya tekanan untuk menguntungkan satu kelompok itu memang ada.
“Namun saya hadapi tekanan itu dan sebagai TNI saya tinggal memilih apakah saya berani ditekan atau tidak. Saya memilih tidak mengiyakan tekanan yang ada itu,” kata Andika.
Komentari tentang post ini