JAKARTA-Penjualan sektor perumahan di Serpong, Tangerang Selatan ternyata mengalami penurunan. Hal ini sebagai dampak dari aturan loan to value ratio (LTV). Berdasarkan data penelitian Cushman & Wakefield Indonesia menyebutkan penjualan sektor perumahaan di kawasan Serpong mengalami kemerosotan transaksi sekitar 15%. “Sementara sekitar Tangerang mengalami perlambatan,” kata Senior Analyst Research and Advisory Cushman and Wakefield Indonesia, Runita Kesumaramshani, Selasa, (22/04/2014).
Menurut Runita, beberapa rumah yang paling laku ditransaksikan adalah seharga Rp 1 miliar untuk ukuran 70/100. Patokan harga tersebut bergeser dari tahun sebelumnya di mana rumah senilai Rp 800 juta masih menjadi primadona. “Perubahan harga ini terkait dengan semakin tingginya harga lahan di daerah-daerah pengembangan tersebut,” ujarnya sambil memberi contoh harga lahan di kawasan Serpong, tepatnya Alam Sutera, Summarecon Serpong, dan BSD City berada pada level Rp 10 juta hingga Rp 15 juta per meter persegi.