Namun demikian, jarak elektoral relatif sempit meski waktu tersisa kurang dari dua bulan.
Dinamika elektoral pada pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur NTT ke depan masih sangat berpeluang untuk berubah, terutama karena tingkat kedikenalan calon yang belum optimal.
Kandidat yang berhasil menjangkau paling banyak pemilih dalam sisa waktu ke depanlah yang paling berpotensi memenangkan pilkada di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
“Dan bukan hanya sekedar masif, kerja sosialisasi ke depan juga harus efektif dan sangat berkualitas,” ujar Peneliti Utama Indikator Politik, Rizka Halida.
Jika pemilihan diadakan ketika survei dilakukan, secara spontan Yohanis Fransiskus Lema paling banyak disebut 20.4%, kemudian Emanuel Melkiades Laka Lena 16.4%, dan Simon Petrus Kamlasi 14.4%. Nama lain jauh lebih rendah.
Belum menentukan pilihan 39.2%.
Pada simulasi 3 pasangan calon, Yohanis Fransiskus Lema dan Jane Natalia Suryanto unggul signifikan dengan dukungan 36.6%, diikuti pasangan Emanuel Melkiades Laka Lena dan Johni Asadoma yang mendapat dukungan sebesar 27.4%, serta pasangan Simon Petrus Kamlasi dan Adrianus Garu dengan dukungan 23.9%.
Komentari tentang post ini