Di sisi lain, lanjut Nico, sebagai bagian dari komitmen hilirisasi pada komoditas nikel, PT Gag Nikel (PT GN), entitas anak ANTM telah menandatangani Conditional Share Purchase Agreement dengan Newton International Investment Pte, Ltd (Newton) pada 23 Mei 2024.
Transaksi ini melibatkan pembelian sebagian saham yang dimiliki Newton pada anak perusahaannya yang bergerak di bidang pengolahan bijih nikel. Adapun kerjasama tersebut diharapkan dapat mendorong pertumbuhan keberlanjutan Perusahaan.
Dalam hal pengembangan hilirisasi komoditas bouksit, papar Nico, ANTM saat ini fokus pada penyelesaian pembangunan Pabrik Smelter Alumina Refinery (SGAR) yang dikembangkan bersama dengan PT Indonesia Asahan Aluminium.
Menurut Nico, hingga Juni 2024, progress konstruksi pabrik dengan kapasitas pengolahan 1 juta ton SGAR per tahun itu telah mencapai 89%.
Nico menegaskan, ANTM akan terus melakukan upaya terbaik untuk mencapai target 2024 melalui optimalisasi kinerja operasional, penerapan praktek penambangan yang baik, keunggulan operasional, serta komitmen kuat terhadap prinsip ESG.
“Kami optimis, melalui upaya ini Perseroan mampu mencatatkan kinerja keuangan yang positif pada tahun buku 2024,” ungkapnya.