“Keempat tim kami telah berhasil menciptakan inovasi yang meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional perusahaan,” ujarnya.
Nico menjelaskan, salah satu tim, yakni SS Jago Buli dari UBP Nikel Maluku Utara, memperkenalkan inovasi Jago Buli Crusher yang mempercepat proses penghancuran sampel. Hasilnya, durasi pemusnahan sampel arsip yang semula memakan waktu 19,6 jam berhasil dipangkas menjadi hanya 9,8 jam.
Tim lain, lanjutnya, GCP SICEPAT, juga dari UBP Nikel Maluku Utara, berhasil mempercepat proses pelaporan hasil analisis sampel bijih nikel dengan aplikasi Sicepat Kilat berbasis Google Appsheet. Inovasi ini mengurangi durasi proses pelaporan dari 4.227 menit menjadi 1.722 menit per bulan.
Adapun, Tim QCI Alien dari Unit Geomin memanfaatkan kecerdasan buatan seperti ChatGPT dan Google Earth Engine untuk mempercepat analisis data dalam menentukan daerah target eksplorasi emas. Inovasi ini digunakan dalam studi pendahuluan eksplorasi emas yang dilakukan Unit Geomin.
Sementara Tim GKM Super Dream Team HSE dari UBP Bauksit Kalimantan Barat juga mencatat pencapaian dengan inovasi yang memanfaatkan daur ulang sampah organik dan anorganik untuk optimalisasi sistem revegetasi serta pengendalian erosi dan sedimen di area reklamasi wilayah operasi UBP Bauksit Kalimantan Barat.