Sri Mulyani menekankan dampak COVID-19 tidak hanya teori yakni dapat dilihat melalui keadaan China dan Singapura yang lumpuh akibat wabah tersebut. Oleh sebab itu, fungsi APBN adalah sebagai instrumen fiskal yang harus bisa memitigasi dan meredam dampak virus tersebut sehingga tidak mempengaruhi seluruh sistem perekonomian Tanah Air.
“Kita sebagai bendahara negara tidak boleh berdampak ke seluruh sistem jadi kita redam. Pengaruhnya ke APBN pasti akan terlihat tapi itu fungsi dan tanggung jawab APBN sebagai instrumen fiskal,” katanya.
Sri Mulyani juga menegaskan kolaborasi dan sinergi antarpemerintah terkait sangat dibutuhkan dalam mengelola APBN sehingga mampu menjadi penopang perekonomian tanah air yang tertekan akibat COVID-19.
“Memang solusinya tidak semua keuangan negara tapi keuangan negara punya peran penting. Kita saat ini adalah satu tim jadi sinergi dan kolaborasi semakin diminta,” ujarnya.
Komentari tentang post ini