JAKARTA-Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menegaskan sepanjang kuartal I-2022 Anggaran Pendapatan dan Belanja negara (APBN) mengalami surplus Rp10,3 triliun.
“Realisasi itu setara 0,06 persen dari produk domestik bruto (PDB),” kata Menkeu dalam konferensi pers APBN Kita, Rabu (20/4/2022).
Menkeu memaparkan, surplus tersebut terjadi karena pendapatan negara mencapai Rp501,0 triliun, sementara belanja negara tercatat Rp490,6 triliun.
Surplus APBN tersebut juga berdampak pada penurunan pembiayaan utang.
Pada kuartal I/2022, pembiayaan utang baru Rp139,4 triliun, sedangkan pada periode yang sama 2021 mencapai Rp332,8 triliun.
“Pembiayaan utang merosot atau turun tajam yaitu 58,1 persen. Itu surplus dan pembiayaan utang merosot tajam, menggambarkan APBN mulai pulih kesehatannya,” ujarnya.
Surplus itu juga berbanding terbalik dengan kondisi periode yang sama 2021, ketika terjadi defisit Rp143,7 triliun.
“Tahun lalu sudah defisit 0,85 persen GDP pada posisi Maret 2022. Tahun ini kita masih surplus 0,06 persen dari GDP,” jelas Menkeu.
Komentari tentang post ini