JAKARTA-Asosiasi Petani Plasma Kelapa Sawit (APPKSI) mendesak Kejaksaan Agung turun melakukan penyelidikan adanya dugaan peyelewengan kredit Bank Kaltim untuk pembangunan kebun dan pabrik kelapa sawit yang terbengkalai. Tidak hanya itu, diduga malah terjadi kredit macet yang jumlahnya ratusan miliar.
“Diduga ini modus baru kongkalikong antara pejabat Bank dan pengusaha bodong untuk membobol dana bank dengan mengunakan dalih pengucuran kredit Perkebunan sawit untuk Petani plasma sawit,” kata Ketua Umum APPKSI, Muhammadyah dalam siaran pers yang diterima wartawan, Rabu (10/5/2017).
Muhammadyah memaparkan hasil temuan lapangan dan laporan LSM. Ditambah lagi dengan laporan warga desa dan Disbun dalam “Kutai Kartanegara Dalam Angka Tahun 2013”, tidak ada tanda-tanda akan dibangun kebun plasma oleh salah satu perusahaan yang meminjam uang ke Bank Kaltim yang diperuntukan untuk masyarakat Desa Manamang Kanan.
“Padahal Dana kredit dari Bank Kaltim sudah dicairkan oleh PT BHB,” ujarnya.
Hal ini terbukti, kata Muhammadyah, dengan tidak adanya keseriusan merawat tanaman kelapa sawit dan seringnya berganti pengelola dilapangan.
Komentari tentang post ini