Frase “perdamaian yang buruk, perang yang baik” itu, tambah Teguh, dikutipnya dalam pernyataan Dubes Rusia Lyudmila Vorobieva.
“Silakan dibaca lengkap,” kata Teguh lagi.
Tak Ada Perdamaian yang Sempurna
Sementara Ketua KPK RI Firli Bahuri ketika memberikan sambutan mengatakan dirinya setuju bahwa tidak ada perdamaian yang sempurna.
Sejatinya, karena memang tidak ada yang sempurna di muka bumi dan dalam kehidupan ini.
Begitu juga dengan teman dan musuh. Tidak ada yang abadi.
Perdamaian diutamakan karena setiap manusia, setiap negara, memiliki kepentingan, dan berusaha keras agar kepentingannya itu dapat terwujud.
“Tidak ada kemenangan yang mutlak dan sebaliknya tidak ada kekalahan yang mutlak. Yang ada adalah keinginan untuk mencapai kenyamanan yang mutlak. Yang merasa menang akan mencari yang kalah, dan yang merasa kalah pun akan mencari yang menang,” ujar purnawirawan Polri berbintang tiga itu.
Firli juga mengatakan, setelah menerima kedua buku dari tangan sang penulis, barulah ia mau memberikan apresiasi.
“Karena saya biasa untuk tidak mendasarkan penilaian pada apa yang saya dengar, tetapi pada apa yang saya lihat dan saksikan sendiri,” ujarnya sambil sekali lagi mengucapkan selamat dan mendorong Teguh agar terus berkarya
Komentari tentang post ini