Kemajuan yang dicapai jangan hanya hanya dilihat dari sisi ekonomi, tapi juga keadilan dan kepastian hukum bagaimana bisa dihadirkan.
“Jadi bukan suatu imajinasi dan janji tapi bukti yang sudah dilakukan Ganjar di Jateng 10 tahun dan pengabdian Mahfud MD di eksekutif, legislatif dan yudikatif bagi negeri,” kata Arsjad.
Arsjad berharap lebih banyak lagi hati warga di Indonesia yang bergabung dengan Ganjar-Mahfud untuk menjadikan satu hati menuju Indonesia unggul.
“Memilih pemimpin harus jeli dan jangan sembarang, jangan lupa atas kejadian masa lalu. Juga harus melihat nilai-nilai budi pekerti dari calon presiden dan calon wakil presiden,” pungkas Arsjad.
Sementara itu, Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa, mengatakan, kepribadian Yenny sangat mirip dengan almarhum ayahandanya Almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Yakni melihat sesuatu persoalan dari sudut pandang pemikiran yang berbeda.
“Saya sering bertemu dengan Mbak Yenny Wahid di event internasional sejak 4 tahun lalu. Yakni event yang menghadirkan tokoh tokoh dan kepala negara. Mba Yenny adalah orang yang mencoba sesuatu yang baru. Hal itu ada pada pasangan Ganjar-Mahfud,” kata Andika.
Komentari tentang post ini