Bambang mengingatkan bahwa ASEAN juga diberkahi dengan potensi mineral yang sangat besar terutama mineral kritis.
Oleh karena itu, ASEAN harus menjadi pemain kunci untuk mineral kritis di dunia.
ASEAN harus mampu memanfaatkan peluang ini untuk mengembangkan mineral kritis sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi regional ASEAN.
“Seperti yang dibayangkan para pemimpin kami untuk menjadikan ASEAN sebagai pusat produksi global industri kendaraan listrik, potensi mineral yang sangat besar adalah peluang untuk mendorong ASEAN menjadi pusat pertambangan” lanjut Bambang.
Kerja sama mineral ASOMM, ditandai dengan pertemuan ASOMM pertama di Bali, pada tanggal 22-24 Oktober 1996. Dalam peringatan 28 tahun kerja sama, Bambang menilai ASEAN telah Kami telah mencapai banyak hal.
“Kami percaya bahwa ASEAN masih perlu mengambil tindakan yang lebih komprehensif agar kerja sama mineral dapat lebih strategis dalam waktu dekat”, pungkas Bambang.