JAKARTA – PT Asuransi Cigna mencatat pertumbuhan aset pada 2012 sebesarĀ Rp1,72 triliun atau meningkat Rp 83 miliar dibanding 2011 sebesar Rp 1,64 miliar. Pertumbuhan signifikan itu ditopang oleh kebijakan perusahaan menerapkan strategi invest to grow atau pengalokasikan dana investasi untuk berkembang. Strategi ini untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan pasar yang semakin besar pada 2013. “Strategi tersebut menunjukkan hasil. Pertumbuhan penjualan meningkat 45% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya,” ujar Direktur Utama PT Asuransi Cigna, Christine Setyabudhi Christine di Jakarta, Selasa (21/5).
Dia mengatakan pencapaian pertumbuhan aset tersebut mendorong rasio tingkat solvabilitas atau disebut Risk Based Capital (RBC) sebesar 446 persen pada akhir 2012 dengan hampir empat kali lipat dari peraturan pemerintah sebesar 120 persen.
Dalam laporan keuangan perusahaan tahun lalu memperlihatkan bahwa pertumbuhan penjualan asuransi sebagai perlindungan yang berdiri sendiri melampaui asuransi yang digabungkan dengan unit link untuk pertama kali. Ini mengindikasikan pertumbuhan kesadaran masyarakat yang butuh dan ingin berasuransi. “Kami melakukan strategi invest to grow di tahun 2012 dengan memperkuat sumber daya manusia, sistem dan teknologi serta customer insight untuk meningkatkan produk dan layanan demi kepuasan nasabah,” ujar Christine.
Komentari tentang post ini