JAKARTA-Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menyampaikan, jumlah aset PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) yang per 31 Desember mencapai Rp305,73 triliun telah mendongkrak posisi BSI menjadi bank terbesar ke-6 di Indonesia.
“Kinerja BSI sepanjang tahun lalu tumbuh signifikan. Kita bisa lihat dari laba bersih BSI yang mencapai Rp4,26 triliun atau bertumbuh 40,68 persen secara year on year di akhir 2022,” ujar Erick di Jakarta, Selasa (21/2).
Erick menyebutkan, pertumbuhan BRIS merupakan buah kerja keras dari transformasi perusahaan yang berdampak besar pada aspek efisiensi.
Dia menilai, merger bank syariah yang dilakukan pada dua tahun lalu membuahkan hasil positif.
Menurut Erick, per akhir Kuartal IV-2022, total aset BRIS bertumbuh 15 persen (y-o-y) menjadi Rp306 triliun (Rp305,73).
Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) meningkat 12 persen (y-o-y) menjadi Rp261,49 triliun, sedangkan pembiayaan BRIS bertumbuh 21 persen (y-o-y) menjadi Rp208 triliun.
Dari sisi kualitas aset, jelas Erick, rasio pembiayaan bermasalah (NPF) gross BRIS menurun dari 2,93 persen menjadi 2,42 persen per akhir Desember 2022. Seiring penurunan itu, NPF net pun susut dari 0,87 persen menjadi 0,57 persen.
Komentari tentang post ini