“Dukungan dana riset dan beasiswa akan mendorong peningkatan efisiensi industri dan melahirkan tenaga ahli yang lebih siap bersaing,” tambah Anggawira.
Hal ini dinilai lebih relevan bagi keberlanjutan
sektor pertambangan dibandingkan dengan kampus yang harus turun langsung dalam operasional industri.
Mendukung Kemitraan Sehat antara Industri dan Akademisi, Anggawira juga menyoroti pentingnya hubungan sinergis antara industri pertambangan dan dunia akademik.
“Industri pertambangan tetap bisa bermitra dengan kampus melalui riset bersama, program magang, dan pengembangan teknologi,” jelasnya.
Dengan skema bantuan dana ini, perguruan tinggi tetap dapat berkontribusi dalam pengembangan sektor pertambangan tanpa harus menghadapi risiko bisnis dan operasionalnya secara langsung.
Efisiensi dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam Tambang merupakan sektor dengan regulasi ketat dan membutuhkan manajemen profesional.
Jika dikelola oleh pihak yang kurang berpengalaman, potensi kerugian negara bisa lebih besar.