Oleh: Krizia Maulana
Setiap investor pasti ingin mencapai tujuan keuangannya sesuai dengan target waktu masing-masing.
Untuk itu, investor disarankan untuk mengatur ulang portofolionya ketika terjadi perubahan di pasar agar memastikan komposisi portofolio kembali ke tingkat yang sesuai dengan rencana investasi di awal.
Kenaikan suku bunga global yang diperkirakan sudah mendekati puncaknya pada paruh kedua tahun ini dan PDB Indonesia pada Q2 2023 sebesar 5,17%, menjadi yang terkuat dalam tiga kuartal terakhir diharapkan dapat mendukung sentimen yang lebih positif di pasar finansial.
Dalam kondisi seperti ini, bagaimana cara yang tepat untuk menata ulang portofolio investasi?
Diversifikasi portofolio
Saat menyusun portofolio, isinya harus disesuaikan dengan toleransi risiko yaitu pemilihan aset berdasarkan kinerja yang diharapkan, jangka waktu investasi dan kebutuhan akan likuiditas.
Dengan demikian, isi dan komposisi portofolio masing-masing orang bisa berbeda-beda, mulai dari saham, obligasi, reksa dana, deposito, kas dan setara kas, properti, hingga benda seni, dan lain-lain.
Diversifikasi isi portofolio sangat penting dilakukan untuk meningkatkan imbal hasil secara keseluruhan lewat kinerja yang lebih stabil dari waktu ke waktu.
Kombinasi berbagai jenis aset dengan tingkat korelasi yang rendah akan memberikan kinerja portofolio yang lebih optimal dengan tingkat risiko yang lebih rendah. Karena setiap kelas aset memiliki perilaku kinerja yang berbeda di setiap siklus ekonomi, ketika satu area dalam portofolio sedang berkinerja buruk, diharapkan dampaknya lebih terbatas, terbantu oleh aset yang kinerjanya sedang baik.
Tentunya akan lebih ideal jika seluruh kelas aset di dalam portofolio mampu memberikan imbal hasil yang optimal. Namun kita tidak pernah tahu apa yang terjadi di pasar.
Lakukan evaluasi rutin
Seiring berjalannya waktu, baik kondisi pasar finansial, pasar modal, maupun tujuan keuangan masing-masing investor bisa berubah.
Komentari tentang post ini