OLeh: Krizia Maulana
Penyebaran virus Corona yang terus meningkat di Indonesia membuat pemerintah Indonesia mengeluarkan himbauan untuk menghindari aktivitas di luar dan tetap di rumah.
Sejumlah perusahaan juga telah menerapkan kebijakan bekerja dari rumah (work from home/wfh) untuk karyawannya.
Di sisi lain, aktivitas #dirumahaja memunculkan permasalahan baru, pengeluaran ekstra yang menyebabkan keuangan rumah tangga menjadi tidak teratur. Lalu bagaimana mengaturnya supaya keuangan rumah tangga kembali normal.
Belajar menerima keadaan
Pandemi Corona tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga di belahan dunia lainnya. Sebagai warga negara tentunya kita harus mematuhi apa yang telah dihimbau oleh pemerintah, guna menekan penyebaran virus Corona, salah satunya adalah dengan tinggal #dirumahaja.
Tinggal #dirumahaja untuk batas waktu yang tidak ditentukan memunculkan sejumlah persoalan baru, dari mulai pengeluaran ekstra rumah tangga, hingga kondisi mental yang dipicu rasa bosan karena tidak bisa keluar kemana-mana.
Untuk itu, langkah pertama yang saat ini harus dilakukan adalah siapkan mental. Setiap orang harus menerima keadaan.
Saat ini adalah kondisi darurat, tinggal #dirumahaja adalah opsi terbaik demi kebaikan bersama.
Ketika kondisi mental baik, maka kita menjadi lebih siap dalam menghadapi permasalahan baru yang bisa muncul karena pandemi Corona ini.
Pengeluaran rumah tangga membengkak?
Tinggal #dirumahaja memunculkan permasalahan baru. Yang terdepan adalah membengkaknya pengeluaran rumah tangga.
Kebijakan #dirumahaja untuk pelajar dan karyawan pastinya memunculkan pengeluaran ekstra yang meliputi biaya internet (kuota), listrik, makanan (snack dan cemilan), hingga pembelian suplemen (vitamin) yang jumlahnya tidak kecil. Mau tidak mau kita harus menyiapkan biaya ekstra, atau mengambil dari pos lain.
Disinilah pentingnya memiliki dana darurat, kita bisa menggunakan sebagian dari dana darurat untuk menutupi pengeluaran ekstra.
Komentari tentang post ini