Maria, lanjut Pastor Polce. bekerja di rumah pasangan suami-istri dokter dengan 3 anak laki-laki.
Setiap pagi, Maria harus bangun jam 4 pagi untuk menyiapkan sarapan dan bersih-bersih rumah.
Dia baru boleh makan jam 11 siang, itupun bila diberi oleh majikannya. Dan dia baru bisa beristirahat jam 2 subuh.
Dengan pekerjaan berat seperti itu, belum genap sebulan berkerja di rumah dokter tersebut, Maria sudah merasa tidak tahan.
Akhirnya pada 9 Oktober 2024 sore, Maria melarikan diri dari rumah tersebut dan dibantu oleh seorang tukang becak mencari rumah yayasan.
Namun, karena dirinya tidak hafal alamat yayasannya, ia tidak dapat menemukan lokasi yayasan tersebut. Beruntung, ada seorang ibu yang sedang berjualan di pinggir jalan mau menerima dan memberikan tumpangan karena hari sudah gelap.
“Keesokan harinya, Maria berjalan dan dibantu oleh seseorang yang kebetulan kenal dengan kami. Akhirnya, pada tanggal 10 Oktober sore, dia diantar ke Kampus STP dan berjumpa dengan kami. Dan semoga ada jalan keluar baginya untuk kembali ke NTT,” kata Pastor Polce.
Komentari tentang post ini