TANGERANG-Aziz, 45, ayah Siti Zahra, 19, korban pembakaran oleh mantan kekasihnya DS dan US di Kebun kosong, di Desa Suradita, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, mengakui pernah menolak lamaran pelaku DS yang diantar pelaku US, yang diketahui bekerja di salon.
“Pelakunya itu pernah ngelamar dua atau tiga minggu lalu, ya saya tolak. Pertama anak saya masih kecil, kedua dia masih jadi tulang punggung keluarga,” kata Aziz ditemui, Senin 12 Juli 2021.
Seingatnya, kedatangan pelaku untuk melamar putrinya itu, terjadi pada pertengahan Juni 2021 lalu.
Saat itu, pelaku datang dua kali ke rumah Aziz pada malam hari dengan tujuan melamar Siti Zahra
“Itu hari Rabu bulan Juni niatnya mau lamaran, datang malam, karena saya engga ada, besoknya dateng lagi bertiga sama tukang salon yang jadi tersangka,” jelas Aziz.
Singkat cerita, lamaran pelaku bersama dua orang kerabatnya itu, ditolak Aziz.
Sebab Siti Zahra dianggapnya masih terlalu dini untuk dinikahi, selain korban juga merupakan tulang punggung kekuarga.
Komentari tentang post ini