JAKARTA-Industri fesyen nasional semakin tumbuh dan berkembang, baik dari sisi kualias, variasi warna dan ragam produknya.
Namun gencarnya isu lingkungan global telah memengaruhi berbagai sektor industri, termasuk industri fesyen.
“Hal ini ditandai dengan munculnya tren sustainable fashion. Tak lagi hanya berfokus pada sisi estetika, namun sekarang tren fesyen juga memandang penting efek lingkungan dari proses produksinya,” kata Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian, Doddy Rahadi di Jakarta, Kamis (31/3).
Sebagai tren baru, warna alam juga berkembang di industri batik dan non-batik seperti jumputan, tritik, shibori, tenun dan lain-lain.
Meski begitu, perkembangan warna alam juga mempunyai tantangannya sendiri, salah satu diantaranya adalah tidak adanya acuan atau standar warna alam dalam bentuk katalog.
Hal ini berbeda dengan warna sintetis, katalog warna sintetis telah disediakan oleh pabrik yang memproduksinya.
Untuk menjawab tantangan ini, Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik (BBSPJIKB) berinovasi untuk menciptakan aplikasi website katalog warna alam yang diberi nama NADIN (Natural Dyes Indexation).
Komentari tentang post ini