JAKARTA-Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS), Silmy Karim mengaku, pabrik Hot Strip Mill 2 (HSM 2) yang dibangun dengan nilai investasi mencapai USD 521 juta mampu menekan biaya operasional sebesar 25 persen.
“Pabrik ini adalah pabrik dengan teknologi dan sistem terbaru yang memiliki tingkat efisiensi lebih tinggi. Total penghematan biaya operasional bisa mencapai 25 persen dari pabrik HSM pada umumnya, karena penurunan konsumsi energi dan penggunaan tenaga kerja yang lebih optimal,” kata Silmy dalam siaran pers KRAS yang dikutip di Jakarta, Rabu (19/5).
Berdasarkan keterangan KRAS, pada Senin (17/5) malam, perseroan melakukan produksi perdana Hot Rolled Coil (HRC) di pabrik HSM 2 yang dibangun sejak 2016, dengan kapasitas 1,5 juta ton per tahun.
Pabrik ini menghasilkan produk baja HRC dengan spesifikasi tertentu untuk melengkapi produk yang dihasilkan pabrik HSM 1 Krakatau Steel yang sudah beroperasi sejak 1983.
Pabrik HSM 2 merupakan pabrik pertama di Indonesia yang bisa menghasilkan ketebalan HRC sekitar 1,4 mm-16 mm dengan lebar sekitar 600 mm-1.650 mm.
Komentari tentang post ini