JAKARTA-Dampak banjir membuat gerak ekonomi masyarakat menjadi terhambat. Sehingga mengganggu pertumbuhan bisnis perumahan. “Banjir di mana-mana membuat ekonomi semakin berat membuat pertumbuhan pembangunan properti terkendala,” kata Ketua Umum DPP REI Eddy Hussy di Jakarta, Senin, (27/1).
Selain faktor alam yang mengganggu, kata Eddy, pengembang saat ini juga harus menghadapi beratnya membangunj rumah murah. Alasannya, harga jual rumah murah saat ini sudah tidak sesuai dengan kondisi perekonomian. “Sekarang harga rumah murah Rp 88 juta dan itu masih dibangun REI dan berlaku sampai saat ini,” tambahnya.
Eddy mengakui pertumbuhan ekonomi memang mengalami peningkatan. Sayangnya, hal itu tidak diikuti dengan kenaikan harga rumah murah. “Cari mobil yang Rp 100 juta saja sudah susah. Jadi memang berat bagi pengembang untuk menyediakan rumah murah dengan harga itu,” ungkapnya.
Menurut Eddy, posisi harga rumah murah yang ditetapkan sekitar 4 tahun hingga 5 tahun lalu tidak bisa diterapkan untuk kondisi saat ini. “Jadi perlu penyesuaian lagi, untuk terus mengembangkan rumah murah bagi masyarakat. Apalagi, saat ini kemampuan masyarakat Indonesia terkait daya beli telah meningkat,” tuturnya.
Komentari tentang post ini