LUMAJANG-Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meminta masyarakat mewaspadai potensi banjir lahar dingin yang sering timbul saat musim hujan di wilayah gunung api aktif.
Rabu (31/1), Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) kembali erupsi dan terekam getaran ampitudo 23 milimeter diikuti turunnya abu vulkanik yang sudah terbentuk baik pasir maupun batu.
Komandan Tim Pos BPBD di Curah Kobokan Peltu (Pur) TNI AD Sugiono meminta masyarakat di Daerah Aliran Sungai (DAS) Semeru agar waspada serta menjauhi area aliran sungai.
“Waspada masyarakat di timur Gladak Perak (di hilir-red) hujan di seputaran lereng Semeru sangat lebat,” pinta Sugiono kepada masyarakat di daerah-daerah rawan bencana Semeru, Rabu (31/01/2024).
Mantan prajurit Yonif 527/BY Lumajang itu juga menjelaskan hasil pemantauan dalam beberapa hari terakhir puncak dan badan gunung tertutup kabut, sehingga pantauan visual terganggu.
“Kita sudah melakukan himbauan kepada masyarakat agar mempunyai kepekaan terhadap perubahan cuaca karena beberapa hari puncak tertutup kabut,” ujarnya.
Sementara itu dari hasil pemantauan petugas Pos Pengamatan Gunungapi Gunung Semeru di Gunung Sawur Kecamatan Candipuro Yadi Yuliandi bahwa pengamatan terhalang kabut.
Teramati 6 kali letusan asap dengan warna asap putih tebal sampai kelabu serta ketinggian asap kurang lebih 200-500 meter dari puncak ke arah timur laut.
“Gempa letusan 17 kali amplitudo 10-22 milimeter durasi 71-159 detik. Tremor harmonik 2 kali amplitudo 1 milimeter durasi 142-307 detik. Tektonik lokal 1 kali amplitudo 15 milimeter S-P 9 detik durasi 22 detik,” ucapnya.
Komentari tentang post ini