JAKARTA-PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT) mengaku, saat ini importir dari Amerika Serikat banyak memesan produk handuk yang bahan baku benangnya berasal dari hasil produksi perseroan, sehingga SBAT akan menggandeng perusahaan tekstil di Jawa Tengah (Jateng) dalam upaya percepatan produksi benang.
Menurut Direktur Utama SBAT, Jefri Junaedi di Jakarta, Senin (11/10), sejauh ini AS merupakan negara importir terbesar untuk produk handuk dari Bangladesh, seiring dengan peningkatan aktivitas ekonomi di sektor pariwisata.
Sehingga, lanjut Jefri, permintaan handuk yang akan didistribusikan ke restoran, hotel, rumah sakit dan pelayaran mengalami peningkatan.
Dia menyampaikan, hingga akhir Juli 2021 penjualan di sektor pariwisata AS tercatat bertumbuh 14 persen (y-o-y).
Maka, menurut Jefri, pertumbuhan tersebut berdampak positif terhadap produksi benang yang akan diekspor ke Bangladesh.
Dia mengaku, sejauh ini SBAT kebanjiran pesanan benang, sehingga perseroan juga akan menambah jumlah mesin penunjang produksi yang dananya bersumber dari pelaksanaan rights issue pada Oktober ini.