Dari segi internal, Bank DBS berkomitmen untuk mencapai operasional emisi nol bersih di seluruh bank pada akhir 2022.
Hal ini berkaitan dengan komitmen pada akhir 2021 lalu, di mana seluruh pemasok baru Bank DBS telah menandatangani komitmennya terhadap DBS sustainability sourcing principles.
Selain itu, Bank DBS menetapkan target dekarbonisasi yang mencakup kegiatan pasar modal. Secara keseluruhan, terdapat S$686 miliar aset bank yang diikutkan per Desember dan pinjaman pelanggan sebesar S$409 miliar.
Adapun, portofolio keuangan berkelanjutan Bank DBS sejauh ini juga telah mencapai S$52,7 miliar per 30 Juni 2022, melampaui target S$50 miliar jauh sebelum 2024.
Untuk Indonesia, Bank DBS mengakui adanya peluang untuk bisa berkembang dan membangun ekonomi hijau di kawasan Asia.
Selama 2022, Bank DBS Indonesia telah mencatatkan lebih dari Rp 1 triliun kerja sama pendanaan proyek berbasis environmental, social, and governance (ESG).
Di antaranya terdapat PT Jaya Bumi Paser (financing senilai USD27,5 juta untuk membiayai pengembangan sumber energi terbarukan berbasis biomassa) dan PT Multidaya Teknologi Nusantara (eFishery) untuk pendanaan modal kerja dengan limit mencapai Rp 500 miliar.
Director of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie menambahkan, “Bank DBS berkomitmen untuk mencapai target emisi nol bersih dengan mengajak, memberikan stimulasi, dan membantu nasabah korporasi dalam melakukan percepatan transisi ekonomi hijau. Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk melakukan transisi hijau dengan didukung oleh kebijakan, perencanaan keuangan yang tepat, dan inovasi contohnya dalam memanfaatkan platform digital serta kolaborasi multi dan lintas sektoral.”
Komentari tentang post ini