Seperti diketahui, selain memasang bendera ISIS di kantor Polsek Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pelaku juga menuliskan pesan bernada ancaman di atas kertas karton berwarna kuning ditujukan kepada Ansor dan Banser selain polisi, TNI, dan Densus. “Banser dijadikan target selain TNI, polisi, Densus karena Ansor dan Banser lah yang sampai saat ini konsisten menjaga NKRI dan Pancasila. Bagi ISIS, yang menolak khilafah islamiyah/daulah islamiyah adalah murtad maka wajib diperangi. Karena Ansor – Banser menolak kilafah, maka dianggap murtad atau bahasa mereka sohwat. Hukumnya wajib diperangi,” kata Nurruzaman.
Namun, Nurruzaman mempertanyakan ancaman yang ditujukan kepada Banser karena sebenarnya siapa pun yang menolak khilafah islamiyah/daulah islamiyah adalah murtad menurut ISIS.
“Yang menolak khilafah adalah mayoritas masyarakat Indonesia, jadi mayoritas penduduk Indonesia murtad, kafir, dong. Bagaimana bisa begitu,” tambahnya mempertanyakan.
GP Ansor menduga apa yang terjadi di Polsek Kebayoran Lama bukan tindakan yang dilakukan ISIS, tapi kelompok lain yang sengaja mencari momentum untuk menyerang polisi.
“Apa yang terjadi ini bukan cara-cara ISIS, kalau ISIS saya menduga Polseknya sudah diserang. Mungkin saja simpatisan ISIS atau juga bisa kelompok lain yang sengaja memperkeruh keadaan setelah akhir-akhir ini terjadi penyerangan kepada aparat kepolisian,” pungkasnya. ***
Komentari tentang post ini