JAKARTA-Menyambut aktivitas ekonomi di situasi new normal, lalu lintas transportasi logistik diperkirakan akan kembali produktif seperti sebelum periode karantina.
Hal ini seiring para pelaku usaha yang mulai menjalankan kembali kegiatan operasional dan bisnis dengan menerapkan protokol kesehatan.
Selain beradaptasi dari aspek kesehatan, salah satu antisipasi krisis yang dilakukan para pelaku usaha ialah efisiensi biaya produksi pada aktivitas bisnisnya.
Langkah efisiensi tersebut dapat diterapkan pada aspek transportasi sebagai bagian penting dalam manajemen rantai pasok dan logistik usaha. Yaitu, dengan menganalisa kembali Biaya Operasional Kendaraan (BOK) bagi kendaraan niaga seperti truk, cargo, dan container.
Umumnya Biaya Operasional Kendaraan dikelompokkan menjadi biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variable cost). Salah satu unsur biaya tidak tetap yang paling utama adalah konsumsi bahan bakar, konsumsi oli, dan pemakaian ban pada kendaraan.
National Sales Manager Truck and Bus Radial (TBR) PT Hankook Tire Sales Indonesia Ahmad Juweni, menyampaikan meskipun pemakaian ban termasuk dalam biaya tidak tetap dalam operasional kendaraan, ada sejumlah perhitungan dan strategi yang dapat dilakukan pelaku usaha untuk menghemat biaya operasional kendaraan sejak tahap perencanaan biaya.
“Biaya ban seringkali tidak begitu dianggap berpengaruh pada biaya operasional karena biasanya pelaku usaha hanya memperhitungkan harga beli ban saja. Padahal, dengan strategi pemilihan produk dan penghitungan biaya yang tepat, sangat berpengaruh terhadap efisiensi biaya operasional kendaraan,” jelasnya.
Menghitung biaya penggunaan ban dapat dilakukan dengan satuan cost per kilometer (CPK) sebelum memutuskan membeli ban, yaitu harga satu unit ban dibagi jarak tempuh (kilometer) perjalanan yang ditargetkan. Kemudian, akan diperoleh biaya per kilometer untuk satu ban yang nantinya dikali dengan jumlah ban pada kendaraan tersebut.
“Setelah kita mendapatkan forecast CPK, selanjutnya kita cermati lagi fitur-fitur pada ban agar kita bisa mendapatkan jarak tempuh yang paling maksimal. Karena fitur tersebut akan menentukan kualitas performa ban, juga usia ban,”ungkap Ahmad.
Ahmad memprediksi biaya ban memakan sekitar 20-25% dari proporsi biaya operasional kendaraan secara keseluruhan yang mencakup bahan bakar, oli, suku cadang dan biaya perawatan kendaraan lainnya.
Guna menghadirkan produk yang sejalan dengan kepentingan para pelaku usaha yang mengandalkan manajemen logistik dalam aktivitas bisnisnya, pada akhir tahun 2019 Hankook Tire meluncurkan produk ban TBR (truck and bus) AH30.
Produk ini merupakan inovasi terbaru sebagai penyempurnaan dari produk AH85 yang sudah bertahun-tahun mempunyai reputasi yang sangat baik. TBR AH30 mempunyai keunggulan desain struktural sehingga menciptakan daya tahan terhadap panas yang lebih baik, tingkat daya tampung yang lebih tinggi, serta performa ban yang lebih baik pada kemampuan pengereman, akselerasi, traksi, dan daya gesek.