JAKARTA–Banyak investor global mengincar saham perusahaan teknologi rintisan Indonesia skala besar atau “unicorn”. Karena mengincar kepemilikan data kegiatan ekonomi masyarakat yang kemudian dapat diolah menjadi produk menguntungkan. “Begitu banyak ‘unicorn’ kita yang masih baru, begitu banyak orang investasi di sana,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, di Jakarta, Senin, (25/2/2019).
Sri Mulyani mengaku tidak heran dengan situasi saat ini. Karena banyak perusahaan “unicorn” (perusahaan rintisan bervaluasi di atas satu miliar dolar AS), yang diminati investor global, padahal perusahaan tersebut tergolong baru dan belum begitu menjanjikan.
Investor-investor tersebut, kata Menkeu, mengincar kekayaan data yang dimiliki perusahaan “unicorn”. Data yang merekam kegiatan ekonomi, terutama kegiatan konsumsi dan transaksi masyarakat, kata Sri, menjadi komoditas baru yang berharga dalam kegiatan ekonomi saat ini. “Begitu banyak ‘unicorn’ kita yang masih baru, begitu banyak orang investasi di sana, mereka hanya ‘membakar’ uang, karena mereka ‘pengen’ tahu ‘mining’-nya (penambangan data) ketika itu menjadi sebuah aset. Kemudian, valuasi asetnya akan muncul dan aset itu yang diincar,” ujarnya.
Komentari tentang post ini