Dengan adanya lonjakan kerugian ini, maka per 30 Juni 2024 perseroan menderita defisit saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya sebesar Rp16,35 miliar.
Padahal di periode yang sama 2023, BATA masih membukukan saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya mencapai Rp110,99 miliar.
Akibat adanya nilai akumulasi rugi yang sebesar Rp16,35 miliar tersebut, maka ekuitas BATA per 30 Juni 2024 semakin tertekan hingga tersisa Rp4,48 miliar atau ambles 96,6 persen dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2023 yang mencapai Rp110,99 miliar.
Per 30 Juni 2024, total liabilitas BATA tercatat Rp490,57 miliar atau membengkak 7,96 persen dibandingkan per akhir Desember 2023 yang sebesar Rp454,39 miliar. Total liabilitas ini masih didominasi oleh kewajiban jangka pendek per akhir Semester I-2024 yang mencapai Rp442,45 miliar.
Akibat penurunan signifikan pada akun ekuitas tersebut, maka total aset BATA per 30 Juni 2024 menjadi Rp495,06 miliar atau melorot 15,48 persen (year-to-date), dengan jumlah kas dan setara kas mencapai Rp60,84 miliar atau melambung 710,12 persen (y-t-d).
Komentari tentang post ini