Lebih lanjut Mucharom menegaskan, program pemberdayaan ini ke depannya akan berlanjut ke pengembangan bisnis mikro.
“BNI memiliki program subsidi maupun non-subsidi yang kompetitif untuk membantu pengembangan ekonomi masyarakat di hutan organik”.
Dia menambahkan, apabila ada produk kerajinan yang menarik dan bernilai ekspor dari Hutan Organik Megamendung, maka BBNI sebagai bank global akan membantu untuk mencarikan potensi-potensi ekspor pada produk kerajinan tersebut.
Selain memberikan bantuan kelengkapan sarana pendukung ekowisata, ujar Mucharom, sebelumnya BNI juga telah memberikan bantuan berupa pemberian 15.000 bibit pohon, pembangunan pusat pembibitan, penanaman pohon dengan geo-tagging, hingga pemeliharaan tanaman.
Bantuan BNI ini tertanam dalam jumlah belasan ribu pohon yang tumbuh di lahan Hutan Organik Megamendung seluas 22 hektar.
“Pandemi ini telah mengubah preferensi wisata masyarakat menjadi lebih hijau. Ini akan menjadi potensi sangat baik bagi masyarakat sekitar hutan organik untuk mengembangkan wisata, serta usaha-usaha kecil yang menarik,” imbuhnya.
Komentari tentang post ini